![]() |
PRABOWO SUBIYANTO |
6. Ke-enam, kalau hari ini mereka baru tahap menguasai wilayah, tidak lama lagi karena komposisi penduduk dan luasnya wilayah yang mereka miliki, mereka segera akan jadi penguasa wilayah tersebut. Apakah jadi gubernur, walikota sebagai sebagamana pernah terjadi pada DKI, Kalimantan Barat, Bangka Belitung dan nyaris Medan. “Kolonialisasi” China memang lebih halus dibanding dengan Belanda. Tetapi sesungguhnya mereka lebih licik. Melalui gelombang populasi itu, saat ini mereka sedang mengembangkan doktrin penjajahan sipil atas Indonesia. Bila Belanda membawa bedil (tentera) untuk mengkoloni Indonesia. Cina tidak memerlukan bedil untuk mengukuhkan hegomoni politiknyanya di Indonesia, tapi dengan uangnya yang banyak mereka dengan mudahnya bisa “membeli” oknum oknum bersenjata bahkan pemimpin Negeri untuk mengamankan kepentingan mereka. 7. Sekarang China China itu sedang memasuki tahapan ke-tujuh, yakni tahapan menegakkan supremasi politik. Pasca reformasi orang-orang China mulai memasuki dunia politik. Hasrat memasuki dunia politik ini terkait dengan kesuksesan mereka menguasai ekonomi. Superioritas di bidang ekonomi itu telah melahirkan kelompok China terpelajar. Kelompok inilah yang mendorong lahirnya superioritas di bidang politik. Mereka tidak lagi puas mendominasi di bidang ekonomi saja. Mereka ingin ikut ambil bagian dalam kekuasaaan bahkan pasti akan merebut dan memiliki kekuasaan penuh. Dengan uangnya yang banyak dan penguasaan media yang luas, baik koran maupun televisi -- politisi politisi China relatif cepat melesat popular. Dalam konteks inilah Ahok muncul dan hadir sebagai simbol kebangkitan superioritas politik China di Indonesia. 8. Target para politisi China itu bukan cuma mendudukkan Ahok Gubernur DKI, tetapi menjadikan Ahok jadi RI -1. Karena itulah sosok Ahok dipoles sedemikian rupa sebagai Mr. Clean. Anti korupsi. Walaupun kenyataannya Ahok diduga terlibat korupsi Sumber Waras, Malpraktek kebijakan reklamasi dll. Alhamdulilah, mulut Ahok keseleo. Ahok kalah dan “masuk” mako Brimob, sebagai aparat Pembela China Komunis untuk memuluskan penyerahan Kedaulatan NKRI. Namun hilangnya kesempatan Ahok tidak otomatis mematahkan ambisi China melanjutkan rencana mereka mewujudkan doktrin penajajahan sipil mereka atas negeri ini. Tidak. 9. Kesembilan, melalui politik populasi, diperkirakan, kalau pemerintahan Jokowi tidak segera mengeluarkan regulasi membatasi jumlah keberadaan orang China di Indonesia – kalau pemerintah tidak segera melakukan kebijakan merazia dan memulangkan imigran gelap yang masuk ke Indonesia – kalau pemerintah masih ngoyo dan ngeyel mempermudah masuknya tenaga kerja China yang tidak dibatasi masa tinggalnya – saya pribadi memperkirakan pasca pilpres 2019 negeri ini akan dibanjiri bangsa China. Jumlah mereka bisa lebih banyak atau menyamai jumlah Pribumi. Target mereka ialah memenangkan capres dari kalangan bangsa mereka sendiri pada Pilpres 2024 dan kemenangan Pilpres tahun 2019 ini, pengaruhnya dan seterusnya, memudahkan mengubah dan menguasai sepenuh nya Indonesia dan memuluskan keinginan nya NKRI menjadikan Negara Komunis Indo China, yang bagian dari Negara China Raya. Jadi pantaslah seorang Prabowo mencemaskan bahwa Indonesia akan bubar 2030. Saya pikir kecemasan yang disuarakan Prabowo adalah juga kecemasan kita semua. Kecemasan ratusan juta anak bangsa. Semua tentunya terpulang kepada kesadaran para Pribumi. “kami sudah kerjakan apa yang bisa kami kerjakan. Sekarang kaulah yang tentukan arti nilai tulang tulang berserakan”…..ucap Khairil Anwar. Apakah kemerdekaan yang ditebus oleh pendahulu pendahulu kita dengan mengorbankan nyawa dan darah akan kita biarkan dirampas mereka, yang didukung pejabat pengkhianat Negeri ini...? Sebuah sajak Chairil Anwar yang layak direfleksikan lebih jauh, dalam kaitan Pilpres besuk atau prediksi masa depan negeri ini. Hayo renungkan dengan hati yang bersih... dan jujur tentunya..... Jika kita tidak mau dijajah China maka hanya jalan terbaik pilih Capres yg tdk berpihak atau tergantung pada kekuasaan china , karena mereka yang bertekad mengembalikan kedaulatan Negara ini dan kembali ke UUD 1945 asli dan Pancasila murni tanpa unsur Komunis dan PKI. Jangan lah lupa untuk dibarengi dengan niat baik... Semoga dengan niat baik itu Allah SWT memberikan kelancaran dalam segala urusan kita... Keberkahan dalam rezeki kita... Dijaga dari segala mara bahaya... Diluaskan rezeki kita... Dijaga Aqidah kita beserta keluarga dan anak cucu kita dari segala aliran dan ajaran yang menyimpang... Dan ditutup Umur kita semua dalam keadaan Husnul Khotimah... Hadiah untuk saudaraku yang kucinta... Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain. Robbanna Taqobbal Mina. Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin Aamiin YRA.
0 Response to "JIKA PRABOWO KALAH DALAM PILPRES 2019"
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang relevan dan jangan melakukan SPAM atau meninggalkan link hidup demi kebaikan dan terjamin keindahan dalam persahabatan.